Kamis, 16 Februari 2012

7 KEAJAIBAN RIZKI

bukit sedekah spontan dari peserta seminar usai acara... subhanAllah...bikin merindiiiiing...

“Jangan puas dengan CUKUP, harus BERLIMPAH. Kita  sering berfikir, “Kita bisa naik haji ngga yah?”, “Anak kita nanti sekolah dimana yah?”, dsb. Keinginan2 kita itu seringkali egois, hanya memikirkan kebutuhan sendiri. Kita ingin berhaji, tapi tidak memikirkan orangtua kita bisa berangkat haji ngga, guru kita bisa berhaji atau ngga, anak tetangga sekolah atau ngga, keponakan kita bisa merasakan sekolah atau tidak.

Mari perhatikan. Di dunia ini, ada orang yang bermental miskin, ada orang yang bermental kaya. Mereka yang bermental miskin, selalu berada diantara pilihan2, dan sering ada kata “ATAU” dalam benaknya, sering berkata: “Pilih mana? Kaya atau Bahagia?”,  “Pilih mana? Dunia atau Akhirat?”, “Mau mana? Beli rumah atau bersedekah?”.
Perhatikan. Mereka yang bermental kaya akan berbeda. Yang melekat di benak mereka adalah kata “DAN”. Mereka yang bermental kaya berkata: “Mau kaya dan bahagia, mau sukses dunia dan akhirat, mau berhaji dan beli rumah dan beli mobil dan bersedekah, dan.. dan.. dan.. seterusnya.

Ada yang suka sinis, dengan berkata, “Lihatlah, banyak orang kaya yang tak bahagia. Banyak yang kaya harta tapi miskin hati”. Coba cermati lagi, renungkan lagi. Saat kita berkata demikian, dan merasa lebih rendah hati dibanding orang lain, merasa org yang kaya itu yang tinggi hati, bukankah saat seperti itu…kita lah yang sedang tinggi hati?? Jangan salah persepsi, bermimpi jadi kaya itu boleh. Berdoa supaya Allah menjadikan kita orang kaya itu boleh. Menjadi kaya itu boleh. Yang penting pegang satu hal, boleh kaya, tapi tetap rendah hati dan murah hati. Boleh pakai mobil jaguar, tp yang penting sikap kitanya biasa saja., tidak jadi sombong/belagu. Boleh punya rumah besar, tp sikap biasa saja. Boleh kaya, tapi sikap sederhana. Sederhana bukan berarti tidak memiliki apa2. Sederhana bukan berarti bersikap pasrah dan tak mau berusaha menjadi “lebih”. Berlimpah materi itu boleh, yang penting materi itu didapat dengan cara yang benar, digunakan dalam kebaikan.

Mimpi kita itu harus besar! Mental kita harus Mental kaya. Jangan Pesimis…. (Karena Pesimis itu singkatan dari: Penyakit Si Miskin)… Boleh tidak punya apa2, tapi jangan berheti BERIKHTIAR dan BERDOA.

Orang Miskin bisa umroh? bisa! tapi tidak bisa mengumrohkan orang lain….
Bisa hafal Al Qur’an?Bisa! tapi orang kaya bisa bangun rumah tahfidznya…

Nabi Muhammad itu kaya atau miskin??
Nabi Muhammad itu kaya, beliau hanya miskin selama 3 tahun saja. Artinya apa? miskin itu jangan mau lama-lama. Bergerak! Beliau itu kaya, tapi sikapnya yang sederhana. Pakaian perangnya pakaian terbaik. Salah satu bukti kekayaan lainnya, Nabi Muhammad memiliki banyak unta perah. Ia mempunyai unta dari jenis terbaik (al-Qashwa) dan keledai pilihan sehingga memudahkan perjalanan dan perjuangannya. Lihat bagaimana beliau memuliakan Khadijah dengan memberikan mas kawin (mahar) kepada Khadijah sebanyak 20 ekor unta dan 12 uqiyah (ons) emas. Jumlah itu tergolong sangat banyak bila dikonversi dengan uang pada masa itu ataupun pada masa sekarang. Jangan salah mengartikan zuhud. Rasulullah itu kaya, Usman kaya, Abu Bakar kaya, Umar kaya, siapapun tak bisa menandingi jumlah sedekah dan infaqnya Abu Bakar As-Shiddiq. Lantas, bagaimana dengan kekayaan Umar bin Khattab sendiri? Khalifah setelah Abu Bakar itu dikenal sangat sederhana. Tidur siangnya beralaskan tikar dan batu bata di bawah pohon kurma, dan ia hampir tak pernah makan kenyang, menjaga perasaan rakyatnya. Padahal, Umar adalah seorang yang juga sangat kaya. Ketika wafat, Umar bin Khattab meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harga ladangnya sebesar Rp 160 juta perkiraan konversi ke dalam rupiah. Itu berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun. Setiap tahun, rata-rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp 40 juta, berarti Umar mendapatkan penghasilan Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan. Umar ra memiliki 70.000 properti. Umar ra selalu menganjurkan kepada para pejabatnya untuk tidak menghabiskan gajinya untuk dikonsumsi. Melainkan disisakan untuk membeli properti. Agar uang mereka tidak habis hanya untuk dimakan. Namun begitulah Umar. Ia tetap saja sangat berhati-hati. Harta kekayaannya pun ia pergunakan untuk kepentingan dakwah dan umat. Tak sedikit pun Umar menyombongkan diri dan mempergunakannya untuk sesuatu yang mewah dan berlebihan.

Nabi Sulaiman pun pernah berdoa utk bisa jadi orang terkaya sepanjang sejarah, doanya tercatat di Al Qur’an, dan Allah kabulkan. Sampai detik ini tak ada yang lebih kaya dr Nabi Sulaiman. Kita? Sudahkan berdoa dengan sungguh2 untuk dikayakan oleh Allah. Atau masih tidak yakin bahwa Allah mampu mengabulkan apapun jika Ia berkehendak?

Bergerak. Mulailah dengan berani memiliki MIMPI yang besar, lalu ACTION, jangan tanggung dalam berdoa.

Masih ingat tsunami di Aceh beberapa tahun silam? Tsunami di Aceh menelan kerugian sampai triliunan rupiah. Renungkan! itu artinya apa?? Artinya, kalau Allah sudah berkehendak pasti bisa.! Kalau Allah bisa membuat hal sedemikian rupa, berarti Allah bisa buat ke arah yang sebaliknya. Kita ngga ampe minta triliunan ko, cuma milyaran aja .. :D  Kenapa tidak? Berani bermimpi BESAR!

Kuncinya apa?
Catat ini,.. : Produksi sebesar-besarnya, Konsumsi sekedarnya, Distribusi seluas-luasnya.

Saat kita diberi ujian oleh guru kita, perhatikan. Soal telah dipersiapkan? Ya! Jawabannya sudah ada kan pasti? sudah guru persiapkan? Ya! Dan gurunya sudah mempersiapkan kita juga supaya sudah dalam kondisi siap menghadapi soal-soal tersebut. Allah pun demikian, ketika menguji kita, Allah kan sebenarnya sudah persiapkan kita sebelumnya. Perintah dan PeringatanNya sudah ada. Kalau kita ikuti, kita bisa lulus….

Orang itu ada yang dominan otak kirinya, ada yang dominan otak kanan nya. Si otak kiri, penghafal, jago hitungan, kebanyakan mikir, mau nikah tapi nanti rezekinya cukup ngga ya, mau sedekah tapi nanti jadi kurang uang ngga ya, dia menunggu merasa cukup baru mau nikah, baru mau sedekah. kalau ada masalah didramatisir, diinget2 terus, dsb. Si otak kanan banyak temannya, selalu memikirkan temannya, jarang mikir kalaupun ada masalah, santai terus, makanya awet muda. Dia ini cukup ga cukup sedekah. Mapan ngga mapan dia nikah. Dia yakin saat dia merasa mampu, Allah akan mampukan. Ketika ingin bisa berenang, si otak kiri berangkatnya ke Gramedia. Baca buku dulu dia 3 bulan. Si Otak kanan, kalo ingin bisa renang, dia mulai ke kolam renang, dengan ditemani turor belajar berenang. Dia tenggelem tapi tetap lanjut belajar, akhirnya bisa juga. Yang bagus mana? Dua-duanya bagus. Dua2nya harus ada dalam diri kita.  Gagal mempersiapkan = Mempersiapkan kegagalan. Tapi juga harus hati-hati, banyak rencana akhirnya bencana. Ga jalan jalan rencananya. Jalan di tempat. Jangan tunggu semua sempurna dulu, langsung kerjakan! (Inilah yang dimaksud percepatan otak kanan). Otak kanan harus dominan, otak kiri mengikuti.  TAKUT TAPI TETAP MELANGKAH itulah KEBERANIAN! Takut nikah, tapi tetap nikah itu berani. Takut bisnis tapi tetap bisnis, itu berani.

Sekarang, saya tanya. Lebih urgent mana? Orang kaya sedekah? Atau Orang miskin sedekah??
Yang lebih urgent, adalah orang miskin sedekah. Mengapa?? Karena kalau orang kaya ngga sedekah ngga masalah, hartanya tetap banyak. Tapi hartanya jadi tidak barokah.
Nah kalau kita miskin tidak sedekah, makin susah kita.

Ini saya cerita. Ada orang mau mulai usaha, udah ngitung untung rugi, eh ternyata setelah dia itung2 rugi. Ini gila kalau kata saya, belum buka usaha dia udah rugi duluan!
Ada orang yang kalau bisnisnya untung baru sedekah. Sedekahnya belakangan. Ini salah!

PELANGI IKHTIAR :
Impian, Tindakan, Kecepatan, Keyakinan, Pembelajaran, Kepercayaan dan Keikhlasan.

Yu kita bicara tentang IMPIAN!
Saya mau tanya, Takdir ataukan Nasib yang bisa diubah???
(Kita yang nyimak hampir semua jawab : Nasiiiib)
Kata Ippho Santosa, “Mikirnya dg mental orang kaya dong, pake “DAN”. NASIB & TAKDIR bisa berubah. Contoh, presiden bikin keputusan. Ketika kemudian menurut beliau keputusan tersebut  harus berubah, keputusannya mungkin ngga untuk dia rubah? MUNGKIN!
Apalagi Allah. Ketika Allah menetapkan takdir, mungkin ngga bagi Allah untuk merubah atau menghapus?? MUNGKIN!! Kenapa tidak?? OPTIMIS lah!

Harus diingat nih yah. Perhatikan.
Bukan orang lain yang menghalangi impian kita, bukan orang lain yang menghalangi rezeki kita, tapi seringkali kita inilah yang tidak ridho terhadap impian dan rezeki orang lain. Liat orang punya mobil, dengki. Lihat orang bahagia, iri. Liat orang lain maju usahanya, karena dia beda agama, karena mereka orang chinese, beda etnis, kita benci. Ada orang bisnisnya maju, kita langsung curiga, menuduh ini itu.  Hati-hati, kebencian bisa menutupi potensi. Mending kita belajar. Org Cina usahanya sukses misalnya, berbesar hatilah utk belajar. Tidak akan rugi kita. Jangan mendoakan orang lain supaya rugi, supaya pesaing bisnis kita rugi.
Yang Maha Kuasa itu KuasaNya tanpa batas, kenapa kita harus membatas-batasi rezeki orang lain??

Ini juga baik utk diperhatikan. Orang itu ada yang tipenya curigaan, kalo ada seminar dia curiga ini manfaatnya apa, kalo ada org nawarin kerja sama dia parno duluan. Nah tapi orang baik itu sering ditipu. Kenapa coba? Dia begitu, karena mengira orang lain semuanya baik seperti dia, dia sering ketipu tapi ngga apa-apa, rezekinya ngga putus2 ko. Allah tau.

Jadilah orang yang bermental KAYA. Bisa untung dan menguntungkan, bisa sukses dan menyukseskan, bisa kaya dan mengayakan, bahagia dan membahagiakan orang lain.

Air yang sehat itu yang mengalir, harta ketika di stop hanya didiamkan saja itu ga sehat. Harta kita itu cuma dipakai untuk 2 : BISNIS dan SEDEKAH!


SEPASANG BIDADARI???
Saya sering menyebut ini. Siapakah mereka??
Mereka adalah : 1. orangtua & mertua.  2. Pasangan kita.

Kalau rezeki kita seret, periksa lagi, mungkin hubungan kita dengan keluarga tidak baik. Jangan fikir uang kita ngga cukup untuk dikasih ke orangtua, ada ngga ada kasih orang tua yang terbaik. Nanti InsyaAllah Allah adakan, Allah cukupkan. Jangan nunggu berlebih untuk bisa member pada orangtua, jangan menunggu berlebih untuk bersedekah. Cukupkan, nanti kita akan dicukupi Allah. Jika orang tua pengen ini, pengen itu, katakan “BISA!”. Bisa, mampu , maka Allah akan mampukan.

Dalam hidup ini apa yang penting? Yang penting Allah ridho, kalau Allah sudah ridho, semua akan Allah beri, semua kecil dan mudah bagi Allah.

PERISAI LANGIT:
Yakini ini. Allah itu on time. Tidak pernah terburu-buru. Tidak pernah telat-telat. Jangan berburuk sangka pada Allah.

Belum dapet jodoh, belum dapet keturunan, jangan suudzon sama Allah. Allah tau waktu terbaik. Kita nya saja yang ngga sabaran.

Perbanyak sedekah, sedekah itu menyehatkan dan mengayakan. Allah sudah berjanji, Engkau bersedekah maka akan aku balas. Bukan : “Engkau bersedekah, mudah2an Aku akan membalasnya. Artinya apa? Janji Allah itu pasti. Jangan ragu!

Pesan Rasulullah, “Belilah semua kesulitanmu dengna sedekah”
Pesan Ali, “Pancinglah rezekimu dengan sedekah”

Memang Senyum ini sedekah, tapi efeknya ngga dasyat. Tetep keluarkan dalam bentuk uang. Mengapa efek senyum ngga dasyat? Karena di bawah sadar kita, bagi kita itu kecil dan remeh, maka efeknya juga ngga dasyat. Sedangkan uang bagi kita penting, maka keluarkan! Allah melihat pengorbanan kita! Yakin! Kalau ingin dapat ikan besar, umpannya juga mesti bagus. Sedekah kita receh, ya baliknya receh juga. Kita tidak mungkin memanen padi, jika tidak pernah menanamnya.

BISNI itu baik, INVESTASI itu baik, tapi SEDEKAH ITU YANG TERBAIK.
Berlomba2lah dalam kebaikan!

Berapa idealnya kita bersedekah? untuk percepatan rezeki, cobalah sedekahkan 20%. Siap???

Sedekah itu harus ikhlas? Idealnya iya. Harus ikhlas. Tapi ngga juga ngga apa-apa, yang penting toh kita tetap sedekah. Balasan dunia ini pada kebaikan itu pasti. Tapi ya itu, usahakan kita dapet balasan dunia juga balasan akhiratnya.

Pamrih saat sedekah boleh ngga? Berharap sama Allah itu boleh, yang ngga boleh itu pamrih pada orang lain.

Diam2 sedekah boleh? Boleh. Terang2an sedekah boleh? boleh! yang ga boleh itu diam2 ngga sedekah… =p
jangan pelit, masa di mesjid sedekahnya cuma 1000. Kita ke toilet aja bayarnya 1000. Masa rumah ibadah kita disamakan dengan toilet =p

Dibawah sadar kita camkan. Kita berlimpah harta, kenceng member. Nanti rezekinya ngga putus2.

IMPIAN boleh besar, ikhtiarnya bertahap!

Pengen jodoh sedekah, pengen anak sedekah. Tapi hati2 untuk hal yang tidak terukur harganya, sedekahnya juga usahakan dgn yang tak terukur harganya juga. Contoh: ingin jodoh sedekahnya 10.000. Ya dapetnya bukan jodoh, malah boneka india. =p Misalkan, ingin anak, kan anak itu tdk ternilai harganya. Sedekahkan yang berharga untuk kita, missal : mas kawin, warisan dsb.

Jangan cukup hanya dengan sekedar MEMBERI, tapi MEMBERI LEBIH. InsyaAllah akan DIBERI LEBIH.

Sekaran apa? “Anda ingin seminar ini terbukti kebenarannya? Jika ya, kuncinya cuma dua: Jangan Tunda 1 haripun (dalam menerapkan apa yang mjd isi seminar). Jangan pertanyakan 1 hal pun. ACTION!

Selamat Membuktikan! Ippho Right

Tidak ada komentar:

Posting Komentar